Paruh Cendet Ki Somad Patah Lagi

Cendet Ki Somad sempat membuat aku tertegun dan terpukau dengan gaya bertarungnya ketika di gantangan meskipun di usia yang masih belia dan berhadapan dengan Cendet cak Cipeng maupun Om Nyoto yang jauh lebih tua. Aku masih teringat dengan isiannya yang ngebren dan gayanya yang nagen di tangkringan seakan menjadi incaran siapa pun yang melihatnya, sayangnya usia Cendet ki Somad masih muda sehingga mentalnya masih labil.

Dengan mental yang belum stabil dan hidup di habitat baru disebuah garasi kendaraan yang aktivitasnya tak kenal waktu dan kerap terkejut ketika tertidur dengan suara klakson mobil maupun alarm mobil membuat Cendet ki Somad kini dilanda kegalauan (stress). Hidup di jeruji seakan membuatnya benar-benar tersiksa meskipun telah disiapkan makanan yang lezat tanpa harus bersusah payah berebut dan mencarinya karena semuanya telah disediakan si bos.

Tingkahnya sungguh mengkhawatirkan seakan tak takut dengan kematian sehingga tega melukai dirinya sendiri, menabrakkan paruh dan kepala ke jeruji, membanting badan ke dasar sangkar dan menabrakkan apa pun yang bisa ditabrak sehingga kerap kali tangkringan dan wadah pakan jatuh berantakan. 3 bulan yang lalu Paruh Cendet ki somad telah patah karena ulahnya sendiri, kini ketika memasuki masa mabung karena ulahnya tak kunjung berhenti paruhnya patah lagi.

Dalam perawatan si Bos, Cendet ki Somad berarti telah mengalami patah paruh dibagian ujungnya sebanyak dua kali, sehingga kesimpulannya bila burung cendet ujung paruhnya yang lancip patah di usia muda pasti akan tumbuh lagi seiring berjalannya waktu. dalam pantauan kami dalam waktu 1 bulan sudah tampak pertumbuhan ujung paruh tersebut dan mendekati sempurna. 

Menurut pemelihara pertamanya, ki somad telah dipelihara sejak usia 3 minggu dalam keadaan masih di loloh sayangnya karena kesalahan dalam transportasi dan kesalahan penanganan pasca perjalanan burung yang memiliki prospek bagus itu menjadi rusak. Untuk memulihkan kondisinya yang tertekan menjadi stabil butuh waktu lama dengan penuh kesabaran dan merawatnya dengan penuh hati-hati.

0 comments:

Post a Comment

Silahkan Berkomentar Tentang Artikel ini...

Followers




Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Infoting | Bloggerized by Putera Gembala