Dalam rangka mengenang peristiwa yang memilukan negeri ini, khususnya Nanggroe Aceh Darussalam berikut ini Gembala-news akan berbagi sebuah karya terbaik dari seniman M Nasir Bako dalam karyanya Tsunami.
Syair Tsunami Aceh by M Nasir Bako
Minggu kelabu pukul delapan
Terbangun Alam di pagi hari
Akhir tahun tanggal dua enam
Bulan dua blas tahun masehi
Dua ribu empat tahunnya terang
Ingat tak padam sampai ku mati
Begitu dahsyat alam bergoyang
Lautan marah mengadu diri
Gunung terkejut terlena sadar
Melihat air tumpah ke bumi
Tak ada tanda langitpun terang
Tak ada hujan awal menanti
Tidat terduga lautpun pasang
Semua tak heran apa terjadi
Mula di surut tengah lautan
nampaknya karang ikan menari
mengunjung ke bumi datang
Tidak bermalam pulang dan pergi
Mungkin rindunya sesama teman
Sudah tua bersilaturahmi
ataupun marah kepada alam
Banyak kotoran baunya hanyi-r
seluruh pantai debu menyebar
menetes air yang tak terpuji
Disapu bersih atau peringatan
alamnya rindu pada yang suci
bumi selalu tunduk dan sabar
laut tak sanggup melihat lagi
Setetes air mengelir tajam
nampaknya besar banyak sekali
tapi setitik titik yang dalam
tidak sebesar sebiji sawi
Sapi kerbau kambing dan ayam
bernasib malang tak sempat lari
anjing menggonggong, kucing berme-ang
tumbuh-tumbuhan tanaman mati
apa sal;ahku berbuat curang
turut berkorban dalam tsunami
salah tak tahu dosa tak terang
bibitku punah ku tak mengerti
aku panggil zat pencipta alam
Dia pun diam dalam tajjalli
jeritan tangis kamipun panjang
tiada jawaban dari ilahi
kami menangis siang dan malam
air mata kering tiada berhenti
sebelum ada datang jawaban
salah siapa tolong adili
nabati hewani berharap besar
‘tuk pengadilan dengan insani
bumi bermohon saya jawabkan
tubuhku sakit tak tahan lagi
maka terbangun aku bergoyang
hawa dan adam berbuat keji
berkata laut bersuara geram
kau hantam habis kusapu bersih
langit tersenyum tiada berawan
cuaca panas sinar mentari
angin tak ada udara tenang
melihat insan lari berlari
tak tahu arah utara selatan
alam pikiran tak sadar diri
timur dan barat sama bergoyang
bagai ucapan selamat pergi
dengan tak langsung alam berpesan
kepada insan penghuni bumi
karena durhaka siang dan malam
teguran alam buat insani
pada saat itu sedikit sadar
basahnya lisan zikir lisani
jiwa dan raga menyerah besar
kepada Tuhan serahkan diri
tahlil bergema gemuruh alam
laa ilaaha illallah zikir lisani
Allah, Allah tegak didalam
Zikir sir diam didalam hati
menyerah habis Allaahu akbar
sedikit sadar nazar dan janji
alam berubah mul;ainya tenang
diamnya lisan lupanya hati
Itulah tanda kebesaran Tuhan
kepada insan penghubni bumi
berapa banyak nikmat kau makan
rukuk dan sujud tak kau peduli
banyaknya contoh tersiar kabar
dalam al Quran wahyu ilahi
umat Nabi Nuh contohnya terang
syirik dan ingkar perintah Nabi
Air menghempas alamnya karam
umatnya habis yang mengingkari
sampai ke bukit air menghantam
jadi lautan seluruh bumi
anak tercinta istri tersayang
itupun habis digunung tinggi
hanya selamat sedikit orang
karena tak ingkat seruan Nabi
didalam behtra selamat badan
terus berlayar dibawa air
kaum Nabi Hud itupun ingkar
kepada Tuhan banggakan diri
Itu kaum “Ad wahai saudara
ingkar agama Nabi Hud pesan
karena berhasil membangun dunia
negeri berupa penuh bangunan
Seruan Nabi di sia-sia
malapetaka Allah kirimkan
kemarau panjang tiga tahun lama
airnya kering mati tanaman
tanaman mati kaum Ad papa
masihnya iba Nabi Hud sayang
kaum Ad sesat sadar tak tiba
masih di ingkar atas cobaan
karena tak syukur riya dan bangga
azab bertukar angin dan topan
angin menghembus luar biasa
dalam cerita tujuh hari delapan malam
hancurnya negeri yang tak tersisa
hancurnya gunung jadi lautan
dua belas meter dalam airnya
arkeologi tata di penelitian
itulah dahsyat azab dan siksa
hilangnya bangga sombong dan garang
dikaum Tsamud pun durhaka
seruan agama tak dihiraukan
Nabi Shaleh dianggap canda
di pura-pura perintah Tuhan
tetapnya murtad syirik di awla
malah meminta yang bukan-bukan
kepada Tuhan minta segera
malapetaka tolong dattangkan
jika betul kamu pembawa
seruan agama diutus Tuhan
begitu takabbur kaum durjana
masih bersabar Shaleh mohonkan
bukakan hati sinar gama
sayangnya hamba wahai ya Tuhan
ayat tujuh-tujuh surat al a’ra-f
coba periksa dalam al Quran
sabarnya hilang akhirnya nyata
memohon doa tadahkan tangan
dibiar kaum dalam gembira
dalam rumah tangga bersenag-senang
tiga hari tiga mala berpesta pora
sedang beria petir menghantam
klimatologi iklim cuaca
dahsyatnya bala Tuhan kirimkan
lenyap habis hancur binasa
maha berkuasa Allahu akbar
kisah kaum Luth dalam cerita
berbuat zina siang dan malam
jika tak buat rasa tak bangga
pria wanita sejenis badan
setiap saat homoseks massal
onani suka dengan lesbian
orang tua dan anak bahkan saudara
tidak berbeda adab binatang
lalu dikutuk dahsyat bencana
gempa melanda air menerjang
naiknya air hanyir baunya
tiada tersisa jadi lautan
empat ratus meter air dalamnya
habis binasa habis tertinggal
itulah contoh masa ke masa
jangan terlena diwaktu senang
kaum madyan suka niaga
pekurang kadar sukat dan timbang
sudah tradisi dalam usaha
banyak berlaba dalam dagangan
diutus Nabi Syuaib mulia
untuk membina Kaum Madyan
tapi diingkar sudah terbiasa
malah dicela ubah aturan
kaum Madyan yang durhaka
Syuaib mulia ngadukan Tuhan
akhirnya laknat malapetaka
petir menyambar terus mengahntam
bumi menjerit keluar bara
besarnya gempa negerinya tumbang
alamnya hancur habis binasa
karena ingkar kaum Madyan
Bani Israil dan Nabi Musa
Firaun kuasa raja jahanam
di negeri Mesir dia kuasa
Fiaraun durjana mengaku Tuhan
besar perintah dan bala tentra
besar kuasa dalam kerajaan
siapa tak patuh titahan raja
misal Masyithah langsung dirajam
siapa membangkang terus disiksa
cambuk dan cokma itu makanan
perintah raja harus terima
bala penyiksa algojo hantam
dengan kehendak Allah ta’ala
dikirm Musa bawa seruan
karena ingkar rakyat dan raja
mengaku esa dialah Tuhan
diutus rasul Musa mulia
untuk membina kaum yang ingkar
bersusah payah malah dihina
akhirnya Musa kena ancaman
hari berganti bulan berputar
tak putus asa Musa berpesan
bukan ku benci wahai saudara
janganlah murka kepada Tuhan
mana mungkin bisa di esa
dia kan fana bukanlah kekal
ketahuilah olehmu tak selamanya
dunia fana lenyap tak tinggal
tidak dihirau seruan Musa
hilangnya sabar doa mohonkan
larilah Musa ke laut raya
terus dikeja Firaun jahannam
datang firman dari yang Esa
wahai Musa tongkat kau lempar
jadilah laut bak jalan raya
Firaun durjana sampai ke dalam
firmannya lagi Allah ta’ala
tarik tongkatmu biar tenggelam
seuapengikut langsung binasa
rombongan Firaun rasa menyesal
tolonglah tolong kami hai Musa
rupanya benar engkau utusan
terimalah taubat kami semua
apa kau khabar rupanya benar
akhirnya tewas pada seketika
Firaun durjana serta rombongan
sesal dahulu banyak artinya
tiada guna dikemudian.
Oleh; M.Nasir Bako
Terbangun Alam di pagi hari
Akhir tahun tanggal dua enam
Bulan dua blas tahun masehi
Dua ribu empat tahunnya terang
Ingat tak padam sampai ku mati
Begitu dahsyat alam bergoyang
Lautan marah mengadu diri
Gunung terkejut terlena sadar
Melihat air tumpah ke bumi
Tak ada tanda langitpun terang
Tak ada hujan awal menanti
Tidat terduga lautpun pasang
Semua tak heran apa terjadi
Mula di surut tengah lautan
nampaknya karang ikan menari
mengunjung ke bumi datang
Tidak bermalam pulang dan pergi
Mungkin rindunya sesama teman
Sudah tua bersilaturahmi
ataupun marah kepada alam
Banyak kotoran baunya hanyi-r
seluruh pantai debu menyebar
menetes air yang tak terpuji
Disapu bersih atau peringatan
alamnya rindu pada yang suci
bumi selalu tunduk dan sabar
laut tak sanggup melihat lagi
Setetes air mengelir tajam
nampaknya besar banyak sekali
tapi setitik titik yang dalam
tidak sebesar sebiji sawi
Sapi kerbau kambing dan ayam
bernasib malang tak sempat lari
anjing menggonggong, kucing berme-ang
tumbuh-tumbuhan tanaman mati
apa sal;ahku berbuat curang
turut berkorban dalam tsunami
salah tak tahu dosa tak terang
bibitku punah ku tak mengerti
aku panggil zat pencipta alam
Dia pun diam dalam tajjalli
jeritan tangis kamipun panjang
tiada jawaban dari ilahi
kami menangis siang dan malam
air mata kering tiada berhenti
sebelum ada datang jawaban
salah siapa tolong adili
nabati hewani berharap besar
‘tuk pengadilan dengan insani
bumi bermohon saya jawabkan
tubuhku sakit tak tahan lagi
maka terbangun aku bergoyang
hawa dan adam berbuat keji
berkata laut bersuara geram
kau hantam habis kusapu bersih
langit tersenyum tiada berawan
cuaca panas sinar mentari
angin tak ada udara tenang
melihat insan lari berlari
tak tahu arah utara selatan
alam pikiran tak sadar diri
timur dan barat sama bergoyang
bagai ucapan selamat pergi
dengan tak langsung alam berpesan
kepada insan penghuni bumi
karena durhaka siang dan malam
teguran alam buat insani
pada saat itu sedikit sadar
basahnya lisan zikir lisani
jiwa dan raga menyerah besar
kepada Tuhan serahkan diri
tahlil bergema gemuruh alam
laa ilaaha illallah zikir lisani
Allah, Allah tegak didalam
Zikir sir diam didalam hati
menyerah habis Allaahu akbar
sedikit sadar nazar dan janji
alam berubah mul;ainya tenang
diamnya lisan lupanya hati
Itulah tanda kebesaran Tuhan
kepada insan penghubni bumi
berapa banyak nikmat kau makan
rukuk dan sujud tak kau peduli
banyaknya contoh tersiar kabar
dalam al Quran wahyu ilahi
umat Nabi Nuh contohnya terang
syirik dan ingkar perintah Nabi
Air menghempas alamnya karam
umatnya habis yang mengingkari
sampai ke bukit air menghantam
jadi lautan seluruh bumi
anak tercinta istri tersayang
itupun habis digunung tinggi
hanya selamat sedikit orang
karena tak ingkat seruan Nabi
didalam behtra selamat badan
terus berlayar dibawa air
kaum Nabi Hud itupun ingkar
kepada Tuhan banggakan diri
Itu kaum “Ad wahai saudara
ingkar agama Nabi Hud pesan
karena berhasil membangun dunia
negeri berupa penuh bangunan
Seruan Nabi di sia-sia
malapetaka Allah kirimkan
kemarau panjang tiga tahun lama
airnya kering mati tanaman
tanaman mati kaum Ad papa
masihnya iba Nabi Hud sayang
kaum Ad sesat sadar tak tiba
masih di ingkar atas cobaan
karena tak syukur riya dan bangga
azab bertukar angin dan topan
angin menghembus luar biasa
dalam cerita tujuh hari delapan malam
hancurnya negeri yang tak tersisa
hancurnya gunung jadi lautan
dua belas meter dalam airnya
arkeologi tata di penelitian
itulah dahsyat azab dan siksa
hilangnya bangga sombong dan garang
dikaum Tsamud pun durhaka
seruan agama tak dihiraukan
Nabi Shaleh dianggap canda
di pura-pura perintah Tuhan
tetapnya murtad syirik di awla
malah meminta yang bukan-bukan
kepada Tuhan minta segera
malapetaka tolong dattangkan
jika betul kamu pembawa
seruan agama diutus Tuhan
begitu takabbur kaum durjana
masih bersabar Shaleh mohonkan
bukakan hati sinar gama
sayangnya hamba wahai ya Tuhan
ayat tujuh-tujuh surat al a’ra-f
coba periksa dalam al Quran
sabarnya hilang akhirnya nyata
memohon doa tadahkan tangan
dibiar kaum dalam gembira
dalam rumah tangga bersenag-senang
tiga hari tiga mala berpesta pora
sedang beria petir menghantam
klimatologi iklim cuaca
dahsyatnya bala Tuhan kirimkan
lenyap habis hancur binasa
maha berkuasa Allahu akbar
kisah kaum Luth dalam cerita
berbuat zina siang dan malam
jika tak buat rasa tak bangga
pria wanita sejenis badan
setiap saat homoseks massal
onani suka dengan lesbian
orang tua dan anak bahkan saudara
tidak berbeda adab binatang
lalu dikutuk dahsyat bencana
gempa melanda air menerjang
naiknya air hanyir baunya
tiada tersisa jadi lautan
empat ratus meter air dalamnya
habis binasa habis tertinggal
itulah contoh masa ke masa
jangan terlena diwaktu senang
kaum madyan suka niaga
pekurang kadar sukat dan timbang
sudah tradisi dalam usaha
banyak berlaba dalam dagangan
diutus Nabi Syuaib mulia
untuk membina Kaum Madyan
tapi diingkar sudah terbiasa
malah dicela ubah aturan
kaum Madyan yang durhaka
Syuaib mulia ngadukan Tuhan
akhirnya laknat malapetaka
petir menyambar terus mengahntam
bumi menjerit keluar bara
besarnya gempa negerinya tumbang
alamnya hancur habis binasa
karena ingkar kaum Madyan
Bani Israil dan Nabi Musa
Firaun kuasa raja jahanam
di negeri Mesir dia kuasa
Fiaraun durjana mengaku Tuhan
besar perintah dan bala tentra
besar kuasa dalam kerajaan
siapa tak patuh titahan raja
misal Masyithah langsung dirajam
siapa membangkang terus disiksa
cambuk dan cokma itu makanan
perintah raja harus terima
bala penyiksa algojo hantam
dengan kehendak Allah ta’ala
dikirm Musa bawa seruan
karena ingkar rakyat dan raja
mengaku esa dialah Tuhan
diutus rasul Musa mulia
untuk membina kaum yang ingkar
bersusah payah malah dihina
akhirnya Musa kena ancaman
hari berganti bulan berputar
tak putus asa Musa berpesan
bukan ku benci wahai saudara
janganlah murka kepada Tuhan
mana mungkin bisa di esa
dia kan fana bukanlah kekal
ketahuilah olehmu tak selamanya
dunia fana lenyap tak tinggal
tidak dihirau seruan Musa
hilangnya sabar doa mohonkan
larilah Musa ke laut raya
terus dikeja Firaun jahannam
datang firman dari yang Esa
wahai Musa tongkat kau lempar
jadilah laut bak jalan raya
Firaun durjana sampai ke dalam
firmannya lagi Allah ta’ala
tarik tongkatmu biar tenggelam
seuapengikut langsung binasa
rombongan Firaun rasa menyesal
tolonglah tolong kami hai Musa
rupanya benar engkau utusan
terimalah taubat kami semua
apa kau khabar rupanya benar
akhirnya tewas pada seketika
Firaun durjana serta rombongan
sesal dahulu banyak artinya
tiada guna dikemudian.
Oleh; M.Nasir Bako