Saat ini Cendet Madura seakan menjadi primadona bagi cendeters (pecinta cendet/cendet mania), hal ini tidak lain karena mereka percaya bila Cendet Madura memiliki ke-istimewaan dibandingkan burung cendet dari daerah lain, seperti yang pernah kami ungkap dalam artikel Ciri Ciri Cendet Madura. Namun menurut banyak pakar cendet, bahwa asal daerah atau keturunan saja tidak menjamin seekor burung bakal menjadi istimewa bila tidak dirawat dengan baik. Benarkah demikian?
Untuk menemukan jawaban diatas, Gembala News berkonsultasi dengan pecinta burung Cendet dari Kissawa KM (daerah perbatasan pakis dan sawahan) Surabaya yang telah menggeluti dunia perburungan sejak di bangku SD, kini usianya telah menapaki usia 40 an, yaitu Om Nyoto.
Menurut penuturan Om Nyoto, dia juga heran mengapa burung Cendet Madura begitu mahal harganya, padahal kalau dilihat dari tampang atau ciri-ciri fisiknya burung cendet madura juga ada kembarannya dari daerah lain seperti Kediri, Malang, Madiun Ponorogo meskipun itu tidak semuanya. Menurutnya ciri fisik cendet madura itu adalah warna bulu yang dominan berwarna hitam di kepala dan punggung, warna putih di dada putih bersih, sedangkan warna orangenya hanya tampak semburat atau tipis.
Untuk merawat burung cendet madura maupun cendet jatim menurut Om Nyoto dapat dikatakan tidak ada bedanya tergantung kebiasaan dan karakter burung. mengenai setelan jangkrik juga demikian tergantung masing masing burung, demikian juga dengan jenis vour yang digunakan, apa pun tergantung dari kebiasaan.
Untuk menunjukkan jati diri sebagai seorang pecinta burung, sebaiknya memelihara Burung Cendet dari anakan, karena dengan memelihara dari anakan atau bakalan kita akan mengetahui kebiasaannya atau membuatnya terbiasa dengan setelan yang anda buat.
Menurut Om Nyoto inilah Tips Merawat Cendet Madura :
- Pemandian sebaiknya rutin setiap hari kecuali saat ngurak (mabung)
- Pembersihan sangkar dari kotoran juga dilakukan setiap kali dimandikan.
- Pemberian EF di takar sesuai kebiasaan, misalnya pagi setelah mandi diberi jangkrik 3, sore 3, selain itu agar burung cepat berkicau di siang hari setelah di jemur burung di beri Ulat Kandang. Karena kroto terkadang langka maka kroto tak perlu di berikan sewaktu cendet masih anakan, biarkan burung terbiasa berkicau dengan setelan jangkrik dan UK.
- Penjemuran dapat dilakukan setelah mandi hingga pukul 10 untuk burung muda, bila telah terbiasa jemur dapat diperpanjang hingga pukul 11 siang.
- Siang hari untuk harian burung tak perlu di kerodong, apalagi ditinggal kerja, siang hari dapat dikerodong bila dipersiapkan untuk lomba, namun bila tidak lomba sebaiknya tidak usah di kerodong. setelah dijemur, burung cukup digantung diteras.
- Sore hari menjelang petang setelah diberi jangkrik burung cendet kembali dikerodong hingga pagi hari, saat dikerodong malam hari inilah burung mulai dimaster dengan masteran yang anda inginkan.
Masteran burung cendet yang cocok dan di favoritekan saat ini menurut om Nyoto adalah suara burung gereja tarung, lovebird, Cililin, Belalang, Tengkek Buto, Kenari dan jangkrik. lebih lanjut om Nyoto mengatakan merawat burung cendet agar rajin berkicau atau untuk dilombakan yang paling penting adalah konsisten dan sabar, bila merubah setingan atau perawatan harus hati-hati karena dikwatirkan burung akan stress karena perubahan itu.
Dari sekian banyak model setingan cendet, om nyoto percaya bila setingan untuk cendet jatim dan cendet madura agar rajin berkicau adalah model setingan Om Budiharjo.
Sekian, semoga artikel singkat ini berguna untuk cendet mania junior.
0 comments:
Post a Comment
Silahkan Berkomentar Tentang Artikel ini...