Habitat adalah tempat hidup asli makhluk hidup, jadi burung murai batu memiliki habitat asli yaitu di hutan liar atau hutan lindung yang rindang dengan pepohonan yang lebat. Karena habitat murai batu saat ini mulai tergerus karena banyaknya proyek pertambangan, pertanian dan perumahan maka secara otomatis rumahnya juga terusik, sehingga kehidupan murai batu pun terganggu, selain itu aktivitas pecinta burung yang melakukan perburuan juga menjadi bencana utama bagi keberlangsungan hidup burung nan elok ini.
Habitat Murai Batu
Karena habitat asli Burung Murai sangatlah luar penyebarannya maka banyak pecinta burung yang menamai burung tersebut berdasarkan asal daerahnya, namun perlu diketahui bila burung murai batu merupakan burung yang termasuk keluarga dari burung Turdidae. Agar lebih mengenal keanekaragaman asal burung murai batu, inilah jenis burung murai batu berdasarkan asal daerahnya :
- Murai batu medan, Bukit Lawang, Bohorok, kaki G Leuser wilayah Sumatra Utara. Panjang ekor 27 – 30 cm.
- Murai Aceh, di kaki G Leuser wilayah Aceh. Panjang ekor 25 – 30 cm.
- Murai batu Nias, panjang ekor 20 – 25 cm. Ekor keseluruhan berwarna hitam.
- Murai Jambi, hidup di Bengkulu, Sumatra Selatan, Jambi.
- Murai batu Lampung, hidup di Krakatau, Lampung. Ukuran tubuh lebih besar dari Murai Medan. Panjang ekor 15 – 20 cm.
- Murai Banjar (Borneo), jenis ini paling populer di Kalimantan, karena sering merajai berbagai lomba di Kalimantan. Penyebaran di Kalimantan Timur dan Kalimantan Selatan. Panjang ekor 10 – 12 cm
- Murai Palangkaraya (Borneo), panjang ekor 15 – 18 cm. Hidup di Kalimantan Tengah dan Kalimantan Barat.
- Larwo (Murai Jawa), hidup di Jawa Tengah dan Jawa Barat. Tubuh jauh lebih kecil dari murai medan. Jenis ini sudah sangat langka ditemukan. Panjang ekor 8 – 10 cm.
Selain Spesies Murai Batu yang ada di Indonesia, burung ini juga memiliki spesies yang berasal dari luar negeri, yaitu :
- Murai batu Malaysia, wilayah Penang. Ekor tipis dan panjang sekitar 30 – 33 cm dan postur tubuh lebih besar dari murai medan.
- Murai batu Thailand, hidup di perbatasan Thailand dan Malaysia, tubuh lebih besar dari murai medan, panjang ekor 32 – 35 cm dan warna hitam mengkilat indigo (kebiru-biruan).
- Murai batu Philippine, wilayah Luzon dan Catanduanes. Jenis ini lebih tepat disebut murai hias, karena memiliki warna tubuh yang sangat indah.
Nah, sekarang kita sudah mengetahui jenis burung murai batu berdasarkan asal daerahnya, dimana asal daerah itu merupakan habitat asli dari burung murai batu. Singkatnya, dari mana pun asalnya burung murai batu adalah burung yang elok, dengan ekor yang panjang menjuntai dan gaya bertarungnya yang indah membuat burung ini semakin dicintai penggemar burung.
0 comments:
Post a Comment
Silahkan Berkomentar Tentang Artikel ini...