Seringkali kita mendapati ekor burung TR - Trucukan yang mudah rusak dan tak sempat panjang, tentu saja hal ini merusak pandangan kita terhadap keeksotisan burung tersebut. Padahal bila ekor terawat, burung trucukan memiliki penampilan yang sangat bagus, bila sedang berkicau dan ekor sedang dikembangkan semua tampak indah, serasi dan hampir mirip dengan penampilan burung Garuda. Sebenarnya apa penyebab ekor burung trucukan mudah rusak? mari kita ungkap disini.
Oleh Komunitas Pecinta Burung Trucukan sering di ungkap pertanyaan diatas, sebagian TR Mania yang masih baru hanya membiarkan atau bingung cara mengatasinya. Sebelum mencari solusinya, mari kita pelajari dahulu penyebab dari rusaknya ekor tersebut.
Ekor burung mudah rusak banyak penyebabnya dari faktor internal dan eksternal. salah satu dari eksternal adalah tingkah atau kelakuan burung yang membuat bulu burung mudah patah yang diawali dari tertekuk pada batangan bulu dan akhirnya patah, biasanya ini terjadi pada burung yang masih liar dan terlalu giras, bisa juga terjadi pada burung yang OB atau stress.
Yang kedua yaitu faktor internal yaitu buruknya gizi yang diberikan untuk burung tr. Salahsatu penyebab adalah makanan yang rendah gizi atau perawatan tanpa EF, yaitu pemilik tidak pernah memberi EF Serangga atau buah dan hanya disediakan air dan voer aja, yang kedua adalah penyakit pada sistem pencernaan yang tidak bisa mencerna dan menyerap nutrisi denga baik. salah satu penyebabnya adalah bakteri, virus dan cacing yang hidup karena kebersihan yang tidak terjamin.
Yang kedua yaitu faktor internal yaitu buruknya gizi yang diberikan untuk burung tr. Salahsatu penyebab adalah makanan yang rendah gizi atau perawatan tanpa EF, yaitu pemilik tidak pernah memberi EF Serangga atau buah dan hanya disediakan air dan voer aja, yang kedua adalah penyakit pada sistem pencernaan yang tidak bisa mencerna dan menyerap nutrisi denga baik. salah satu penyebabnya adalah bakteri, virus dan cacing yang hidup karena kebersihan yang tidak terjamin.
Solusi mengatasi ekor rusak
Faktor internal
Apabila cacingan bisa segera diberi obat cacing yang terlebih dahulu dburung dibuat puasa setengah hari, lalu beri obat. setelah 30-1 jam beri voer yang sifatnya tidak mudah dicerna langsung atau dimakan cacing dan sangat efektif mematikan cacing.
Bakteri atau virus yaitu dengan menjaga kesehatan burung dengan perilaku hidup bersih salahsatunya adalah jangan telat membersihkan tempat kotoran burung, menganti air minum tiap hari dan menganti voer lama dengan yang baru tiap minimalnya 1 minggu sekali agar bibit peyakit tidak masuk kedalam tubuh apabila berlanjut bisa gunakan antibiotik selama 3 hari atau sesuai aturan. anti biotik bisa diberikan 1/5 pil.
OB - over b'rahi atau kutuan, untuk menyetabilkan b'rahi bisa dengan rajin di mandikan, beri onyong(gambas) dan mentimun. Lebih baik lagi bila burung dipertemukan burung lawan janis. Bila burung terlalu OB, burung akan mematuk atau mencabut bulunya sendiri, hal ini tidak hanya berlaku pada Trucukan, tapi juga untuk burung-burung lainnya.
Faktor Eksternal
Giras, bila burung masih liar atau terlalu giras maka segeralah lakukan penjinakkan dengan cara yang tepat.
Sangkar, gunakan sangkar yang sesuai dengan ukuran burung, ukuran minimal untuk burung Trucukan adalah ukuran 35x35x60cm.
diserang Kutu, apabila terlihat suka menggaruk-garuk ekor dan terlihat ada kutu pada ekor atau bulu lainnya maka perlu dilakukan pembasmian dengan rebusan air sirih atau sampo khusus burung.
Itulah yang dapat saya bagikan untuk teman teman pecinta trucukan, semoga ini menjadi tips yang bermanfaat, bila terdapat kekurangan mohon maaf yang sebesar-besarnya dan silahkan di kritik untuk memperbaiki artikel diatas. Selain itu, temukan berbagai artikel menarik seputar burung hanya dengan mengakses web Gembala News
Apabila cacingan bisa segera diberi obat cacing yang terlebih dahulu dburung dibuat puasa setengah hari, lalu beri obat. setelah 30-1 jam beri voer yang sifatnya tidak mudah dicerna langsung atau dimakan cacing dan sangat efektif mematikan cacing.
Bakteri atau virus yaitu dengan menjaga kesehatan burung dengan perilaku hidup bersih salahsatunya adalah jangan telat membersihkan tempat kotoran burung, menganti air minum tiap hari dan menganti voer lama dengan yang baru tiap minimalnya 1 minggu sekali agar bibit peyakit tidak masuk kedalam tubuh apabila berlanjut bisa gunakan antibiotik selama 3 hari atau sesuai aturan. anti biotik bisa diberikan 1/5 pil.
OB - over b'rahi atau kutuan, untuk menyetabilkan b'rahi bisa dengan rajin di mandikan, beri onyong(gambas) dan mentimun. Lebih baik lagi bila burung dipertemukan burung lawan janis. Bila burung terlalu OB, burung akan mematuk atau mencabut bulunya sendiri, hal ini tidak hanya berlaku pada Trucukan, tapi juga untuk burung-burung lainnya.
Faktor Eksternal
Giras, bila burung masih liar atau terlalu giras maka segeralah lakukan penjinakkan dengan cara yang tepat.
Sangkar, gunakan sangkar yang sesuai dengan ukuran burung, ukuran minimal untuk burung Trucukan adalah ukuran 35x35x60cm.
diserang Kutu, apabila terlihat suka menggaruk-garuk ekor dan terlihat ada kutu pada ekor atau bulu lainnya maka perlu dilakukan pembasmian dengan rebusan air sirih atau sampo khusus burung.
Itulah yang dapat saya bagikan untuk teman teman pecinta trucukan, semoga ini menjadi tips yang bermanfaat, bila terdapat kekurangan mohon maaf yang sebesar-besarnya dan silahkan di kritik untuk memperbaiki artikel diatas. Selain itu, temukan berbagai artikel menarik seputar burung hanya dengan mengakses web Gembala News
No comments:
Post a Comment
Silahkan Berkomentar Tentang Artikel ini...